简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Prop trading kini beritanya semakin populer. Meski diterpa dengan berbagai pro dan kontra, popularitas prop trading nyatanya berkembang hingga Indonesia. Di tengah meningkatnya popularitas prop trading, terdapat kasus terkini dimana para prop trader sebutan bagi trader yang berkecimpung di dunia prop trading ternyata kini tengah mengalami masalah penarikan. Simak selengkapnya disini.
Prop trading kini beritanya semakin populer. Meski diterpa dengan berbagai pro dan kontra, popularitas prop trading nyatanya berkembang hingga Indonesia.
Kepopuleran dari prop trading di Indonesia bisa dilihat dengan semakin banyaknya komunitas yang membahas mengenai prop trading.
Berikut adalah beberapa pro dan kontra dari prop trading yang wajib diketahui para trader di tengah popularitasnya yang semakin meningkat:
PRO
1. Potensi Keuntungan: Prop trading dapat menawarkan potensi keuntungan yang besar karena trader memiliki fleksibilitas untuk memanfaatkan fluktuasi pasar jangka pendek dan memanfaatkan peluang trading yang mungkin tidak tersedia bagi investor ritel.
2. Kemandirian: Prop trader memiliki otonomi yang besar dalam pengambilan keputusan trading, sehingga memungkinkan mereka mengeksekusi strategi berdasarkan analisis dan wawasan mereka sendiri tanpa batasan mandat.
3. Kompensasi Berbasis Kinerja: Prop trader akan menerima kompensasi berbasis kinerja, yang berarti penghasilan mereka dapat dikaitkan langsung dengan kesuksesan trading mereka.
KONTRA
1. Risiko Tinggi: Prop trading dapat menimbulkan risiko yang signifikan karena penggunaan leverage, kondisi pasar yang bergejolak, dan potensi kerugian yang besar
2. Kurangnya Diversifikasi Klien: Berbeda dengan perusahaan investasi tradisional yang mengelola portofolio klien, perusahaan prop trading hanya mengandalkan modalnya sendiri.
3. Kendala Peraturan: Aktivitas prop trading tunduk pada pengawasan peraturan, dan perusahaan harus mematuhi persyaratan kepatuhan yang ketat. Perubahan atau pelanggaran peraturan dapat mengakibatkan denda, tuntutan hukum, atau pembatasan aktivitas trading.
Pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2024 minggu lalu, ratusan trader menunggu “Pembaruan Komunitas” dari perusahaan prop trading yang bernama The Funded Trader (TFT). Selama pembaruan tersebut, CEO dari TFT yakni Angelo Ciaramello diharapkan oleh para trader dapat mengatasi masalah yang paling mendesak, termasuk meningkatnya antrian dari trader yang menunggu dana mereka ditarik.
Namun, para trader tidak mempelajari banyak detail, mereka hanya menemukan bahwa semua proses melambat karena masalah industri dengan platform MetaTrader dan migrasi ke solusi alternatif. Akibatnya, klien dari TFT terpaksa menunggu selama dua hingga empat minggu lagi untuk dapat menerima dana mereka yang telah jatuh tempo.
Saat ini semakin banyak trader dan investor yang kemudian berpendapat bahwa TFT adalah “scammer” yang tidak membayar uang kepada trader yang menghasilkan uang secara rutin, dan ada spekulasi bahwa perusahaan tersebut tidak “diklaim” tidak mempunyai uang untuk pembayaran tersebut.
Di sisi lain, TFT mengklaim mereka hanya memblokir penarikan bagi mereka yang diketahui menggunakan strategi trading ilegal atau yang dicurigai melakukan perjudian. Selama siaran langsung di YouTube mereka, Ciaramello menampilkan grafik yang menunjukkan bahwa dalam dua bulan pertama tahun 2024, TFT membayar lebih dari $17 juta kepada klien sambil memblokir penarikan lebih dari $2 juta pada periode yang sama.
“Pembayaran ditolak karena KYC, karena segala jenis penipuan, penipuan kartu kredit, dan strategi trading apa pun yang dilarang,” komentar CEO dari The Funded Trader selama siaran langsung.
Namun, ternyata tidak semua orang percaya dengan penjelasan dari TFT. “Bisakah kamu membuktikan bahwa kamu BAYAR sebanyak itu? Tidak, kamu tidak bisa,” komentar seorang pengguna Twitter yang menggunakan nama samaran Trade With Sehan. “Anda menolak pembayaran untuk trader yang menghasilkan keuntungan secara konsisten karena Anda tahu mereka juga akan menghasilkan lebih banyak uang bulan depan, penipu.”
Ciaramello kemudian merujuk pada informasi yang muncul di tengah minggu yang menunjukkan bahwa TFT menunda penarikan untuk beberapa waktu karena adanya proses “internal audit”.
Berdasarkan penjelasan Ciaramello, penarikan tidak ditangguhkan, namun prosesnya diperpanjang secara signifikan karena kontrol menyeluruh terhadap setiap permintaan penarikan individu. Akibatnya, trader yang mengantri terpaksa menunggu hingga satu bulan untuk mengambil keputusan.
“Akan ada daftar periksa komprehensif dari setiap hal yang perlu diperiksa sebelum pembayaran dilakukan,” jelas Ciaramello. “Kami menunggu waktu dua hingga empat minggu ke depan untuk membayar semua orang yang disetujui dan lulus semua pemeriksaan kami. Kami melakukan semuanya dengan sangat teliti dan itulah sebabnya hal ini tertunda.”
Ciaramello juga mengumumkan perihal “potensi kemitraan strategis”. Meskipun dia tidak mengungkapkan rinciannya, dia hanya menginformasikan bahwa hal itu akan menjadi “game changer” dengan menyediakan akses institusional yang dicari perusahaan.
Setelah sesi live tersebut berakhir, diskusi berpindah ke Discord TFT di mana Ciaramello menjawab pertanyaan klien. Jumlahnya pertanyaan yang diajukan cukup banyak, setidaknya beberapa ratus, dan sebagian besar berkaitan dengan penundaan pembayaran.
Namun, Ciaramello hanya menanggapi mereka dengan cara yang sama dengan memberi jawaban “kasus yang menarik, izinkan saya memeriksanya”, atau “kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa”.
Sesi Tanya Jawab dan Pembaruan Komunitas yang telah lama diumumkan seharusnya menghilangkan keraguan, namun tampaknya malah semakin banyak pertanyaan yang muncul. Perusahaan bersikeras bahwa mereka tidak bersalah, sementara semakin banyak suara muncul di media sosial yang menyatakan bahwa TFT diduga penipu.
Ciaramello mengklaim ini adalah “serangan propaganda terkoordinasi,” dan kemudian menyatakan bisnis tetap berjalan seperti biasa dengan melayani lebih dari 80.000 akun pengguna.
Akses terhadap sumber daya dan teknologi mutakhir dapat memberikan perbedaan besar bagi para trader yang berupaya mencapai kesuksesan. Kehadiran prop trading yang semakin populer kini juga ditawarkan oleh broker terkemuka terpilih, memungkinkan trader untuk terlibat dalam aktivitas perdagangan menggunakan modal broker dan bukan modal mereka sendiri.
Broker bereputasi dengan fasilitas Prop Trading memberikan peluang besar bagi para trader untuk mengembangkan potensi mereka, mengambil risiko lebih besar, dan meraih keuntungan lebih tinggi. Berikut adalah beberapa broker bereputasi yang juga menawarkan layanan prop trading:
Broker asal Uni Emirat Arab ini popularitasnya semakin meningkat di Asia. MultiBank hadir menawarkan berbagai akun trading, termasuk akun ECN dengan spread ketat, akses terhadap beragam instrumen keuangan dan menyediakan platform trading canggih yang cocok untuk trader profesional.
2. FXCM
Hadir dengan menawarkan platform trading yang ramah pengguna dengan berbagai alat analisis teknis. Mereka juga memberikan akses ke berbagai instrumen termasuk forex, komoditas, dan indeks. Dengan persyaratan setoran minimum yang menarik, broker ini bisa diakses oleh trader dari semua tingkatan.
3. IC Markets
IC Markets menawarkan beragam pilihan instrumen trading, termasuk forex, komoditas, dan mata uang kripto dan akses ke platform MetaTrader 4 dan MetaTrader 5. Dikenal dengan spread yang ketat dan harga yang kompetitif, broker ini hadir sebagai alternatif.
Kesimpulannya, bermitra dengan broker terkemuka yang menawarkan fasilitas Prop Trading dapat membuka banyak peluang bagi para trader untuk memaksimalkan potensi perdagangan mereka, mengakses modal, dan mencapai tujuan keuangan mereka. Dengan memahami manfaat Prop Trading dan mengetahui broker yang bereputasi yang menawarkan layanan serupa, trader dapat membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan pengalaman dan kesuksesan trading mereka.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Octa Markets Cyprus Ltd, broker internasional yang beroperasi sejak 2011, menerima penghargaan 'Broker Ramah Islam Terbaik Indonesia 2024' dari Finance Derivative atas komitmennya yang luar biasa dalam menyediakan layanan perdagangan sesuai Syariah di pasar Indonesia.
Berdasarkan pantauan terkini, telah teridentifikasi beberapa platform broker forex yang saat ini telah berubah statusnya menjadi ilegal. Hal ini lantaran aspek otorisasi/regulasi/lisensi telah dicabut oleh lembaga berwenang yang dieksekusi pada akhir November 2024.
VPR Safe Financial Group selaku operator broker forex Alvexo diwajibkan membayar denda sebesar 50.000 Euro atau setara lebih dari Rp 830 Juta akibat pelanggaran serius yang dilakukan terkait dengan Pembatasan Pemasaran, Distribusi dan Penjualan Kontrak untuk Perbedaan (CFD) kepada Klien Ritel.
Semakin bertambah ancaman kejahatan online di dunia perdagangan instrumen keuangan online. Terdeteksi adanya lima broker forex kategori penipu baru yang telah memakan korban. Muncul pula upaya improvisasi kriminal daring dengan modus platform duplikasi regulator per akhir November 2024.