Prakiraan Harga Emas: XAU/USD akan Turun Menuju $1.800 pada Penutupan Mingguan di Bawah $1.825

• Harga Emas memperbarui level terendah enam minggu hanya sedikit di bawah $1.825 karena Dolar AS menguat.

• Data ekonomi Amerika Serikat yang kuat membuat taruhan Federal Reserve tetap tinggi.

• Para penjual Emas terlihat memperpanjang kendali di bawah $1.825 di tengah pengaturan teknikal .

Harga Emas memperpanjang momentum bearish tiga harinya pada hari Jumat, setelah pembalikan tajam pada hari Kamis dari dekat level $1.850. Minat beli di sekitar Dolar Amerika Serikat (USD) tetap berlanjut di tengah ekspektasi Federal Reserve (Fed) AS.

Data Ekonomi Amerika Serikat yang Kuat Mendukung Spekulasi Hawkish Federal Reserve

Dolar AS terus membangun mode pemulihannya dari penurunan selama sepuluh bulan, karena ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda ketahanan, setelah data ekonomi yang kuat. Data Nonfarm Payrolls Amerika Serikat yang kuat diikuti oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) yang kuat. Lebih lanjut, Pengeluaran Konsumen Amerika Serikat, yang diwakili oleh Penjualan Ritel, pulih ke 3,0% MoM di bulan Januari versus 1,8% yang diharapkan dan -1,1% sebelumnya, sementara Penjualan Ritel Inti juga melonjak menjadi 2,3% jika dibandingkan dengan estimasi 0,8% dan pembacaan sebelumnya di -0,9. Indeks Harga Produsen (IHP) untuk permintaan akhir turun kurang dari yang diharapkan menjadi 6% secara tahunan di bulan Januari dari 6,5% di bulan Desember. Fundamental AS yang menggembirakan ini telah meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve, dengan suku bunga puncak yang kemungkinan akan melampaui 5,1%.

Goldman Sachs menambahkan kenaikan suku bunga lagi ke dalam prakiraannya, dengan kenaikan masing-masing sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan Maret, Mei, dan Juni. Data ekonomi AS yang menggembirakan dikombinasikan dengan pernyataan baru-baru ini dari para pembuat kebijakan Federal Reserve terus meningkatkan traksi Dolar AS dengan mengorbankan harga Emas tanpa bunga. Imbal hasil obligasi Treasury AS juga mendukung harapan kenaikan suku bunga acuan the Fed, diperdagangkan pada level tertinggi dalam sekitar dua bulan terakhir.

Penurunan Impor Emas India Membebani Harga Emas

Meskipun ada peningkatan impor Emas dari Tiongkok, seperti yang dilaporkan oleh World Gold Council (WGC) di awal pekan ini, para pembeli Emas tetap waspada di tengah-tengah kemerosotan besar dalam impor Emas India di awal tahun ini. Mengutip sumber pemerintah, Reuters melaporkan pada hari Kamis bahwa impor EmasIndia anjlok 76% di bulan Januari dari tahun sebelumnya ke level terendah 32 bulan, karena harga domestik yang tinggi menekan permintaan fisik. Sementara itu, WGC mengatakan dalam laporan terbarunya pada hari Rabu bahwa impor Emas Tiongkok meningkat 64% dari tahun ke tahun tahun lalu, mencapai 1.343 ton emas, level tertinggi sejak 2018.

Di kemudian hari, dinamika Dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury akan terus mempengaruhi pergerakan harga Emas. Arus akhir pekan juga akan ikut berperan seiring dengan sentimen di Wall Street.

Analisis Teknikal Harga Emas: Grafik Harian

Harga Emas sekali lagi menantang komitmen di bawah garis tren yang berubah menjadi di $1.836. Logam mulia ini menyiapkan kekuatan untuk penembusan berkelanjutan di bawah garis tren horizontal dari level terendah 5 Januari di $1.825.

Penutupan harian di bawah level tersebut diperlukan untuk memperpanjang tren turun menuju level acuan $1.800. Relative Strength Index (RSI) 14-hari mengarah ke selatan, mendekati wilayah , membuat taruhan tetap hidup dan berlanjut.

Di sisi lain, pembeli Emas perlu menemukan pijakan yang kuat kembali di atas garis tren turun yang berubah menjadi . Level tertinggi hari sebelumnya di $1.845 akan menjadi target berikutnya bagi para pembeli dalam perjalanan mereka menuju level psikologis $1.850.

Lebih jauh ke atas, Daily Moving Average (DMA)-50 kritis di $1.862 akan menjadi tantangan yang sulit ditembus oleh para optimis Emas.