简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Emas Kembali Melemah, Ketidakpastian Ekonomi Menjadi Penyebab Utama
Harga emas tampak stabil dengan berada di bawah level kunci pada hari Rabu kemarin. Disebabkan para investor sedang menunggu lebih banyak lagi isyarat pada keadaan ekonomi global dari sejumlah pembacaan yang bakal dirilis pada pekan ini. Sementara itu juga, pemulihan dari dolar pun membuat pasar logam mulia berada di titik lemahnya.
Pasar yang sedang menunggu data perdagangan serta inflasi dari negara China, angka PDB kuartal ketiga dari Australia dan Jepang, dan yang sangat penting ialah data inflasi produsen AS yang bakal langsung dirilis pada pekan ini.
Untuk bulan November, indeks harga produsen AS yang bakal dirilis pada hari Jumat depan, bakal langsung diawasi dengan sangat ketat pada setiap petunjuk mengenai jalur inflasi di negara tersebut. Mengingat juga bahwa Fed ini mengisyaratkan bahwa suku bunga mereka sebagian besar bakal mengikuti inflasi, pasar akan lebih waspada jelang perilisan tersebut.
Emas spot sudah diperdagangkan di sekitar 1.770,33 US dolar per ons, sementara itu emas berjangka sendiri mengalami penurunan 0,1%. Kedua instrumen logam mulia yang diperdagangkan turun juga pada pekan ini. Hal tersebut disebabkan data AS yang cenderung lebih kuat dibandingkan perkiraan yang mendorong kekhawatiran inflasi masih tetap melekat pada negara tersebut.
Dolar AS pun mengalami pemulihan yang cukup tajam dari level terendah selama lima bulan minggu ini, dan bakal membebani sebagian besar dari komoditas yang dihargai dalam greenback.
Dalam pertemuan minggu depan oleh The Fed yang menjadi agenda akhir tahun. Sementara itu, bank diperkirakan bakal kembali lagi menaikkan suku bunga dengan margin yang cukup kecil, sudah memperingatkan bahwa suku bunga acuan pun dapat naik kembali ke tingkat yang lebih tinggi daripada perkiraan tahun depan.
Pasar logam mulia pun terpukul juga oleh kenaikan tajam dari suku bunga AS pada tahun ini, sebab imbal hasil yang cukup tinggi bisa meningkatkan biaya peluang guna memegang aset yang tidak bisa memberikan imbal hasil.
Dengan adanya Fed yang selalu memberikan isyarat tidak segera mengakhiri siklus dari kenaikan suku bunga tersebut, trend ini pun akan terus berlanjut dalam waktu dekat. Pasar tengah menunggu lebih banyak lagi isyarat yang diberikan oleh bank sentral pada pekan depan.
Namun tetap saja, sinyal positif dari China guna membantu industri logam mulia. Harga tembaga pun mengabaikan kerugian sedari awal dan mengalami kenaikan 0,7% pada hari Selasa lalu, sementara untuk harga nikel naik hingga 1,2%.
Sementara itu, beberapa kota besar di China pun sudah mengurangi pembatasan pergerakan yang berhubungan dengan Covid-19 dan juga mandat pengujian dalam beberapa hari terakhir ini, di tengah sedang meningkatnya kemarahan publik pada kebijakan nol Covid yang cukup ketat dari pemerintah tersebut.
Lalu pasar saat ini sedang berada pada posisi untuk penarikan kebijakannya, skenario seperti itulah yang mungkin terganggu, sebab China sedang dalam keadaan menghadapi wadah Covid yang cukup buruk dalam infeksi hariannya. China juga merupakan salah satu dari importir komoditas terbesar di pasar global.
Harga emas pun mengalami penurunan pada level kunci di hari Selasa, dengan pasar logam mulia kembali di bawah tekanan, sebab data AS yang jauh lebih kuat dibandingkan perkiraan yang mendorong dolar serta meningkatkan kembali ketidakpastian mengenai kekuatan ekonomi AS dan juga bagaimana Federal Reserve bakal segera meresponnya.
Dolar pun naik pada sesi pertama dalam empat sesi selama hari Senin, mengalami pemulihan dari level terendah setelah pesanan dari pabrik AS dan juga data sektor jasa menunjukkan bahwa ada beberapa aspek ekonomi berjalan jauh di atas ekspektasi yang bisa memicu tekanan inflasinya.
Hal inilah yang bisa membuat The Fed kembali menaikkan suku bunga lebih lama lagi daripada yang diharapkan, terlebih lagi bila inflasi tetap berada di atas kisaran target oleh bank sentral.
Sementara itu juga, The Fed pun sudah memberikan tanda kenaikan suku bunga yang cukup kecil dalam beberapa bulan mendatang, bank sentral pun memperingatkan bahwa suku bunga ini bisa pula memuncak pada tingkatan yang relatif lebih tinggi daripada prediksi sebelumnya.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.