Belajar Trading Bareng WikiFX: Stop-Loss, Pake Apa Ngga?

Waktu kita melakukan proses trading entah itu saham, forex, emas atau apapun tidak melulu menghasilkan profit. Kadang bisa juga rugi, malah jika kita tidak hati-hati bisa sampai kena yang namanya malaikat maut di dunia trading yang para trader sebut sebagai margin call. Tapi, Untungnya ada sahabat bagi para trader yang bernama stop-loss.

Apa itu stop-loss？ Di dunia forex trading, yang namanya stop-loss pasti sudah ngga asing lagi di telinga para trader kan？ Stop-loss ini adalah suatu perintah trading otomatis untuk menjual atau membeli ketika suatu aset mencapai harga tertentu. Perintah ini bisa didapat di hampir semua platform trading, yang ditempatkan pada saat memulai trading dan dapat dimodifikasi kapan saja. Memang kelihatan rumit, tapi stop-loss ini termasuk salah satu manajemen risiko di dunia forex trading karena stop-loss ini didesain untuk membatasi kerugian yang dialami oleh seorang investor.

Kelebihan dari Stop-Loss

Manfaat paling penting dari stop-loss adalah tidak ada biaya tambahan. Komisi Anda dibebankan hanya setelah harga stop-loss tercapai dan saham harus dijual. Salah satu kelebihan dari stop-loss ini adalah karena bisa juga berfungsi sebagai polis asuransi gratis.

Salah satu keuntungan dari stop-loss adalah selain Anda tidak perlu memantau kinerja saham setiap hari, hal ini sangat berguna karena mungkin Anda dalam situasi tidak bisa melihat saham untuk beberapa waktu.

Ada lagi kegunaan tambahan dari perintah stop-loss adalah memungkinkan pengambilan keputusan bebas dari pengaruh emosional apa pun. Karena kecenderungan seorang trader untuk “jatuh cinta” dengan sahamnya. Contohnya, seorang trader sangat mungkin mempertahankan keyakinan yang salah akan suatu saham dengan memberi satu kesempatan lagi. Padahal nyatanya, penambahan waktu seperti ini justru hanya menambah kerugian bagi si trader tersebut.

Apa pun jenis investasi Anda, Anda harus dapat dengan mudah mengidentifikasi mengapa Anda melakukan investasi disitu. Karena apa pun strateginya, hanya akan berhasil jika Anda berpegang teguh pada strategi tersebut. Jadi, jika Anda adalah investor buy-and-hold, order stop-loss ini hampir tidak berguna.

Pada akhirnya, kalau Anda ingin menjadi investor yang sukses, Anda harus yakin dengan strategi Anda. Keuntungan dari perintah stop-loss adalah dapat membantu Anda supaya tetap berada di jalur, dan juga mencegah penilaian Anda dari pengaruh emosional.

Kekurangan dari Stop-Loss

Kerugian utama adalah fluktuasi harga saham jangka pendek dapat mengaktifkan harga stop. Kuncinya adalah memilih persentase yang bisa membuat saham berfluktuasi dari hari ke hari. Contohnya, menetapkan 5% stop-loss pada saham yang riwayat fluktuasinya 10% atau lebih dalam seminggu sudah pasti bukan pilihan yang baik. Kemungkinan besar Anda hanya akan kehilangan uang dari komisi yang dihasilkan dari eksekusi order stop-loss Anda.

Tidak ada aturan keras yang baku tentang berapa persen stop-loss itu digunakan, karena betul-betul tergantung pada gaya investasi trader itu sendiri. Trader aktif mungkin menggunakan level 5%, sementara trader jangka panjang mungkin memilih 15% atau bahkan lebih.

Hal lain yang perlu diingat adalah, begitu mencapai harga stop, maka harga stop itu menjadi market order. Jadi, harga di mana Anda menjual mungkin jauh berbeda dari harga stop. Karena fakta ini berlaku di pasar yang bergerak cepat di mana harga saham dapat berubah dengan cepat. Pembatasan lain soal stop-loss adalah banyak broker tidak mengizinkan Anda untuk menempatkan stop order pada sekuritas tertentu seperti di saham OTC Bulletin Board atau penny stock.

Terakhir, penting untuk trader sadari kalau stop-loss order tidak menjamin menghasilkan profit; bisa menghasilkan profit kalau didukung keputusan investasi yang cerdas. Kalau tidak, Anda bakal kehilangan uang sebanyak yang Anda lakukan tanpa stop-loss (cuma sedikit lebih lambat saja).